Begini Kronologis Sop Membunuh dan Memotong Kepala Pahman Hingga Putus

SUARA BUNGO – Pembunuhan sadis terhadap Pahman (30) dengan cara memotong kepala korban dan membuang jasadnya ke Sungai Batang Tebo di wilayah Rantau Embacang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, Jambi akhirnya berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Bungo bersama Resmob Polda Jambi.

Pelaku SOP (26) ini merupakan tetangga korban sendiri tega menghabiskan nyawa korban lantaran sakit hati karena sering disebut anak yatim piatu. Padahal sebenarnya pelaku bukan anak yatim, tetapi pelaku ditinggal oleh kedua orang tuanya karena tidak sanggup lagi mengurus pelaku.

Kapolres Bungo, AKBP Singgih Hermawan menceritakan kronologis pembunuhan sadis tersebut, bermula dari korban mendatangi rumah Asep, Jumat (7/6/24) untuk diminta menemaninya ke Pasar Lubuk Landai memperbaiki jam tangannya yang rusak, pada waktu bersamaan pelaku juga berada di rumah Asep.

Saat itu, secara kebetulan Asep tidak bisa menemani korban ke pasar karena ada kegiatan lain. Waktu itulah pelaku mengajukan diri untuk menemani korban ke pasar.

Baca Juga :  Tekan Harga Bawang Putih, Pemkot Lakukan Operasi Pasar

Jam 19.00 Wib, pelaku melihat motor korban di rumah Asep sehingga pelaku mendatanginya dan kembali menawarkan kepada korban untuk pergi ke pasar memperbaiki jam tangan yang rusak.

“Man, jadi dak nak betulkan tali jam. Dijawab oleh korban yo jadi,” ujar Kapolres Bungo menceritakan kronologis kejadian.

Akhirnya ketemulah mereka di simpang sebelum mushola Rantau Embacang. Pada saat bertemu tersebut, pelaku mengajak korban terlebih dahulu menengguk minuman keras jenis tuak.

Mereka bersepakat untuk membeli minuman tuak tersebut di Simpang Somel dan minum bersama di salah satu bangunan bekas Madrasah Dusun Rantau Embacang hingga pukul 21.00 Wib.

“Mereka bersama membelikan tuak sebanyak 20 ribu, uang pelaku 10 ribu dan pelaku meminta korban menambahkan uang 10 ribu juga,” kata Singgih.

Pada saat minum tuak itu, korban berulang kali mengatakan bahwa pelaku ini adalah anak yatim piatu. Sehingga dari kata-kata korban membuat pelaku sakit hati.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Syafriadi Terima Laporan Akhir Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020

Pada pukul 21.00 Wib saat mau pulang, disitu timbul niat pelaku untuk menghabisi nyawa korban dengan menggunakan sebilah golok yang sebelumnya sudah dibawa oleh pelaku.

Tak jauh dari tempat mereka minum, pelaku meminta korban menghentikan motor sebentar, lalu pelaku turun dan mengambil golok di bagian depan motor langsung membacok leher korban. Sehingga korban langsung terjatuh dari motornya.

Tak sampai disitu, setelah korban terjatuh pelaku langsung mendekati korban dan kembali menebas leher korban sebanyak 2 kali hingga lehernya terputus.

“Setelah kepala korban terputus, pelaku dengan menggunakan motor korban pergi ke rumahnya untuk mengambil karung dan plastik warna hitam untuk membungkus jasad dan kepala pelaku,” ungkapnya.

“Kepala pelaku yang terbungkus plastik hitam diletakkan oleh pelaku disela-sela kaki korban yang terbungkus karung,” lanjutnya lagi.

Setelah itu, potongan tubuh korban langsung dibuang oleh pelaku ke sungai. Kemudian pelaku langsung pulang kerumahnya dan langsung mencuci pakaiannya yang penuh darah tersebut.

Baca Juga :  Dideadline 7 Hari, Bos PETI di Sungai Telang Rame - Rame Keluarkan Alat Berat

Sementara, untuk menghilangkan jejak, motor pelaku yang sebelumnya berwarna hitam di cat oleh pelaku menjadi warna putih.

Pada hari Minggu pagi saat warga menemukan jasad korban mengapung di sungai, pelaku langsung panik dan berusaha ingin melarikan diri ke hutan di belakang rumahnya.

“Pada hari Selasa subuh pelaku berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian,” jelas Kapolres.

Kapolres Bungo juga menghimbau kepada masyarakat yang berada dibantaran sungai batang tebo, bagi yang menemukan kantong plastik hitam yang berisikan kepala korban agar diberitahukan kepada pihak keluarga maupun pihak kepolisian.

“Sampai sekarang kepala korban belum ditemukan. Kami menghimbau kepada masyarakat yang berada dipinggir sungai batang tebo agar memperhatikan kantong kresek warna hitam agak besar, kalau ditemukan tolong di cek ya, karena kopala Pahman belum ditemukan,” pungkasnya. (Oni)

Komentar