PENINGKATAN MANAJEMEN USAHA PISANG SALE KABUPATEN BUNGO

SUARA ARTIKEL – Perguruan tinggi memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi masyarakat yaitu sebagai sentra pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal inilah yang membuat negara Indonesia sangat mengharapkan perguruan tinggi untuk dapat melahirkan generasi-generasi yang terampil dan mandiri yang dapat berkontribusi nyata bagi negara.

Oleh karena itu, perguruan tinggi merupakan lembaga yang sangat strategis dalam mendorong percepatan pembangunan masyarakat. Dengan sejumlah keunggulan yang dimilikinya seperti sumber daya manusia, perangkat permberdayaan yang mapan, serta kemampuan membuat riset dan kajian, maka perguruan tinggi seyogyanya harus berperan sebagai agen pembangunan (agent of development).

Sebagai agen pembangunan (agent of development) dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) perguruan tinggi melaksanakannya dalam bentuk tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang harus dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Pengabdian masyarakat merupakan suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam serangkaian aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang merupakan bentuk kontribusi yang bersifat kongrit dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka saya (Nanang Al Hidayat, S.H., M.H.) selaku salah satu dosen di STIA Setih Setio Muara Bungo melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di dusun Purwo Bakti Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dalam bentuk kegiatan bimbingan teknis pembukuan pada UKM pisang sale yang mana pucak kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018. Kegiatan ini turut melibatkan satu orang rekan sesama dosen serta dua orang mahasiswa serta bekerjasama dengan dinas Perindakop Kabupaten Bungo.
Kewirausahaan merupakan salah salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan perekomian di Indonesia.

Kewirausahaan juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya melalui pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia di wilayahnya sehingga pengembangan kewirausahaan dapat membuka lapangan kerja baru. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah tetapi karena kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk memanfaatkan sumber daya tersebut membuat jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal dari Negara lainnya.
Salah satu wilayah yaitu dusun Purwo Bakti yang terletak di Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo Provinsi Jambi di mana masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan.

Akan tetapi sebagian masyarakat juga melakukan kegiatan ekonomi kreatif dengan melakukan usaha kecil berupa pemanfaatan pisang yang diolah menjadi pisang sale. Produk pisang sale tersebut memiliki potensi yang sangat besar yang dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga. Bahkan memiliki potensi yang sangat besar jika dikelola dengan baik yang dapat menembus pasar nasional, tetapi karena minimnya pengetahuan pelaku usaha pisang sale dalam sistem pencatatan pembukuan usaha, seperti pencatatan keuangan yang belum dilakukan dengan baik, mengakibatkan tercampurnya harta pribadi dengan harta perusahaan, sehingga pelaku usaha tidak dapat melakukan monitoring terhadap arus keuangan usaha.

Baca Juga :  Donasi Terus Mengalir, Fachrori Apresiasi Bantuan BMPD Untuk Penaganan Covid-19

Pembukuan usaha termasuk pencatatan laporan keungan yang sistematis memiliki manfaat-manfaat, yaitu dapat memberikan informasi kas yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan usaha pada pada suatu saat tertentu, dapat memberikn informasi keuangan mengenai hasil usaha dalam satu periode akuntasi, dapat memberikan informasi-infomasi yang dapat membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai suatu kondisi dan potensi usaha serta dapat memberikan informasi penting lainnya yang relevan dengan pihak yang berkepentingan lainnya. Jenis laporan keuangan usaha yang umum, yaitu neraca atau laporan laba/rugi atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perusahaan posisi keuangan yang mana jenis laporan tersebut akan menyajikan informasi tentang kondisi suatu perusahaa.
Berdasarkan permasalahan yang sering muncul, maka salah satu solusi yang dapat diberikan adalah pelatihan pembukuan keuangan sederhana pada UKM pisang sale di desa Purwo Bakti yang terletak di Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.

Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kelompok pelaku usaha pisang sale dalam pembukuan usaha dan pembuatan laporan keuangan; Untuk meningkatkan motivasi baik secara individu maupun kelompok; Melakukan monitoring UKM pisang sale agar dapat mengaplikasikan pembukuan pencatatan keuangan. Dapat memisahkan pembukuan keuangan pribadi dengan usaha, serta pelaku usaha dapat mengetahui perkembangan usahanya melalui pembukuan yang baik. Sedangkan manfaat pengabdian masyarakat ini adalah manfaat akademis dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu administrasi sekaligus dapat menjadi bahan referensi / acuan dalam pengabdian di bidang yang sama dan yang mempunyai kaitan dengan bidang ini; Manfaat praktis untuk menambah referensi sebagai bahan kepustakaan dan bahan bacaan mengenai pengelolaan pembukuan, khususnya pada usaha UKM sale Pisang.

Persiapan kegiatan dilaksanakan selama satu bulan. Proses persiapan meliputi riset di Desa Purwo Bakti tentang UKM sale pisang. Data diambil dari observasi lapangan, wawancara dengan kelompok usaha tersebut tentang pengelolaan manajemen usaha sale pisang. Data dilapangan dijadikan bahan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan pengelolaan manajemen usaha. Persiapan program dilakukan selama waktu yang telah ditentukan. Ketua pengusul dan anggota bekerjasama dalam kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengevaluasian kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan. Tiap pelaksana memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Kordinator pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap segala urusan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengevaluasian kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan. Penanggung jawab keuangan bertanggung jawab pada tugas mengatur pengeluaran keuangan, membuat serta mengatur pembukuan. Hubungan masyarakat dan publikasi bertugas mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan.

Baca Juga :  Sinergitas Antara HMPM dan Dharmawanita STIA SS Dalam Menyalurkan Bantuan ke Panti Asuhan Qiroatul Qur'an

Penyelenggaraan kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan pertama. Pada bulan pertama diadakan riset tentang pengelolaan manajemen usaha di UKM Pisang sale Desa Purwo Bakti dan menganalisis kelemahan pengelolaan manajemen usaha tersebut. Dan memberikan pengenalan dan penjelasan kepada kelompok usaha pisang sale yang ada di Desa Purwo Bakti sekaligus pentingnya pengelolaan pembukuan usaha.

Pada bulan berikutnya merencanakan kegiatan pelatihan dan bimbingan pengelolaan pembukuan usaha pisang sale yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang keterampilan dan pengetahuan kelompok pelaku usaha pisang sale dalam pembukuan usaha dan pembuatan laporan keuangan, meningkatkan motivasi baik secara individu maupun kelompok, melakukan monitoring UKM pisang sale agar dapat mengaplikasikan pembukuan pencatatan keuangan. Dapat memisahkan pembukuan keuangan pribadi dengan usaha, serta pelaku usaha dapat mengetahui perkembangan usahanya melalui pembukuan yang baik.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan dengan acara tatap muka dan praktek pengembangan media pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan tatap muka dengan metode ceramah dan demonstrasi. Pelaksanan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pokok bahasan yang disampaikan mengenai :

a. Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kelompok pelaku usaha pisang sale dalam pembukuan usaha dan pembuatan laporan keuangan.
b. Untuk meningkatkan motivasi baik secara individu maupun kelompok;
c. Melakukan monitoring UKM pisang sale agar dapat mengaplikasikan pembukuan pencatatan keuangan. Dapat memisahkan pembukuan keuangan pribadi dengan usaha, serta pelaku usaha dapat mengetahui perkembangan usahanya melalui pembukuan yang baik.
Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilihat dari empat tolak ukur berikut :

1. Respon peserta pelatihan akan diukur melalui observasi selama pelatihan berlangsung dan dengan mengadakan diskusi yang menyangkut kesan, saran, kritik dan usulan peserta pelatihan terhadap program pengabdian masyarakat ini.
2. Meningkatnya pemahaman kelompok usaha pisang sale desa di desa Purwo Bakti Kecamatan Batin III Kabupaten Bungo tentang pengelolaan pembukuan usaha.
3. Kelompok usaha pisang sale desa Purwo Bakti Kecamatan Batin III Kabupaten Bungo yang umumnya adalah ibu-ibu yang hanya berpendidikan paling tinggi Sekolah Menengah Umum sehingga mereka kurang memahami dengan baik mengenai pengelolaan pembukuan usaha dengan baik, dengan adanya pengabdian pada masyarakat ini, pelaku usaha pisang sale mulai mengerti dan memahami dalam pengelolaan manajemen usaha.

Baca Juga :  Meningkatkan Kualitas Layanan Sosial di Provinsi Jambi

Sesuai dengn rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat diawali dengan kegiatan administrative berupa perizinan dan undangan peserta pelatihan. Peserta ini merupakan usaha kecil dan mikro yang bergerak dibidang makanan pisang sale di desa Purwo Bakti Kecamatan Batin III Kabupaten Muara Bungo yang bertempat di balai desa.

Pelatihan pembukuan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha, dapat memisahkan keuangan pribadi dengan usaya, serta pelaku usaha dapat mengetahui perkembangan usahanya melalui pembukuan yang baik. Pembukuan keungan sederhana, yaitu melalui :

1. Materi pembukuan keuangan sederhana secara umum. Dalam penyampaiannya menjelaskan bahwa pentingnya pembukuan keuangan dalam usaha kecil dan mikro, perlunya memisahkan keungan pribadi dengan usaha agar pelaku usaha mudah menganalisis hasil usaha;
2. Laporan arus kas yang berfungsi menjelaskan tetang jumlah penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode beserta sumber-sumbernya;
3. Laporan laba rugi yang berfungsi memberikan informasi tentang aktivitas bisnis perusahaan misalnya penjualan, beban dan laba atau rugi bersih;
4. Laporan perubahan modal yang berfungsi menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut;
5. Neraca yang berfungsi menjelaskan nilai asset, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu tanggal tertentu;
6. Penerapan materi pada soal-soal kasus usaha.

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya satu arah, tetapi terjadi dua arah dengan adanya sesi diskusi. Diskusi berlangsung setelah penyampaian materi dengan tertib dan terarah. Dengan meningkatnya jiwa kewirausahaan dilingkungan pelaku usaha pisang sale desa Purwo Bakti Kecamatan Batin III Kabupaten Bungo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada pelaku usaha pisang sale desa Purwo Bakti Kecamatan Batin III Kabupaten Muara Bungo mendapat respon yang positif. Para pelaku usaha mendapatkan pandangan baru, mengetahui dan termotivasi dalam menjalankan usaha yang baik melalui pembukuan/ pencatatan keuangan sederhana yang mudah diaplikasikan serta memupuk motivasi kewirausahaan. UKM sale pisang merupakan penggerak ekonomi masyarakat di desa Purwo Bakti Kabupaten Bungo, untuk itu sangat diperlukan dukungan dan pendampingan yang berkelanjutan.

Penulis : Nanang Al Hidayat, S.H., M.H.
Dosen STIA Setih Setio Muara Bungo

Komentar