SUARA BUNGO – Masyarakat dusun Rantel, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo mengancam akan mengambil tindakan tegas atas aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu sungai Batang Pelepat dan di dusun Batu Kerbau yang membuat mereka kesulitan untuk menggunakan air bersih, jika pemerintah dan aparat tidak segera bertindak.
Rio (Kepala Desa, red) Rantau Telau, H. Badrul Aini kepada awak media mengungkapkan jika masyarakatnya begitu sengsara sejak PETI di hulu sungai Pelepat yang masuk kedalam wilayah dusun Batu Kerbau beraktivitas dan bahkan sampai beroperasi disekitar pemukiman warga.
“Air sungai Batang Pelepat yang menjadi sumber utama warga kami untuk hajad hidup sangat keruh. Jangankan untuk minum dan memasak, untuk mandi dan mencuci saja sudah tidak layak lagi digunakan,” ucap Rio Rantel, Badrul Aini, Selasa (24/8/2021).
Atas dasar itulah lanjut Badrul, warganya pada hari Selasa ini sebenarnya telah dijadwalkan untuk melaksanakan demo ke wilayah tambang emas illegal yang menggunakan ekscavator di hulu sungai Batang Pelepat, untuk mengusir keberadaan para pelaku pengrusakan alam tersebut.
“Hari ini sebenarnya sesuai dengan hasil rapat tanggal 14 Agustus 2021 yang lalu, masyarakat kami akan demo ke wilayah PETI itu. Tapi karena kita mengikuti prosedurnya sesuai dengan arahan Kapolsek Pelepat dan Kasat Intel Polres Bungo serta camat Pelepat tadi pagi, makanya kita sampaikan surat pemberitahuan dulu ke pihak Polres Bungo, Kodim 0416/Bute dan Pemda Bungo serta DPRD Bungo. Langkah selanjutnya kita tunggu arahannya dulu,” papar Badrul Aini.
Dengan langkah dan prosedur yang telah diikuti itu, dia sangat berharap adanya langkah cepat dari pihak-pihak yang berkompeten untuk membantu mengatasi persoalan kesulitan air bersih yang dialami warga dusun Rantel dengan cara memberantas aktivitas PETI di hulu sungai Batang Pelepat.
“Kalau tidak ada langkah yang cepat dari pihak-pihak yang kami surati itu dan masyarakat tidak bisa menghentikan aktivitas PETI itu, kemungkinan warga kami akan memutus akses jalan ke dusun Batu Kerbau,” tegas Badrul Aini.
“Kami tunggu ketegasan dan tindakan dari Bupati, Kapolres, Dandim 0416/Bute dan DPRD Bungo. Kalau mereka tidak ada tindakan, jangan salahkan masyarakat kami untuk bertindak,” pungkasnya. (*)
Komentar