SUARA BUNGO – Dari hasil pengembangan atas keterangan pelaku yang diamankan terkait pencurian ribuan buku nikah di Kemenag Bungo, dikabarkan Polres Bungo kembali bentuk tim khusus dan sudah dikirim keluar kota untuk melakukan penelusuran peredaran buku nikah tersebut.
Saat dikonfirmasi, AKBP Guntur Saputro, membenarkan atas pengiriman tim khusus keluar kota. Mereka melakukan penelusuran peredaran buku nikah yang dicuri yang sudah sempat beredar ratusan pasang.
“Ada pengembangan baru, pengakuan dari pelaku, saat ini Tim Khusus kita sudah diluar kota. Seperti apa hasilnya, biar mereka bekerja dulu ya, nanti apa perkembangannya akan kita sampaikan,” ujar Kapolres didampingi kasat Reskrim.
Juga disampaikan Kapolres, untuk pendalaman pihaknya juga sudah memanggil 4 orang internal pihak Kemenag Bungo untuk diperiksa.
“4 orang internal Kemenag Bungo juga sudah kita panggil dan kita minta keterangannya,” beber Kapolres.
Lanjut Kapolres, pengakuan dari salah satu tersangka, bahwa buku nikah hasil curian sempat ditawarkan oknum tertentu dengan bayaran diatas Rp10 jutaan.
“Untuk mengungkap fakta ini, mohon doa masyarakat Bungo atas kerja tim kami dilapangan,” pintanya.
Untuk minimalisir peredaran buku nikah hasil curian, Kapolres juga menelusuri oknum mereka yang bisa memberikan pelayanan nikah siri, baik di Kabupaten Bungo maupun di kota lainnya.
Langkah selanjutnya, pihaknya sudah merumuskan atas TKP tersangka beraksi ditempat lainnya. Lalu melakukan kerja sama dengan polres setempat.
“Kita harus bergerak cepat, pasalnya dari total BB yang dicuri, sebagian susah beredar. Kita sangat tidak mau masyarakat mendapatkan buku nikah asli, tapi isinya dipalsukan,” tegasnya.
Untuk membantu kinerja dari polisi dalam mengungkap kasus ini, Kapolres mengharapkan kepada masyarakat, bila mana ada informasi dan sempat ditawarkan untuk segera berkoordinasi dengan pihak polisi.
“Jika ada yang ditawarkan buku nikah asli oleh petugas yang bukan dari petugas KUA yang resmi, segera laporkan ke Polsek atau Polres terdekat,” pungkasnya. (Oni)
Komentar