SUARA BUNGO – Aliansi Mahasiswa Nusantara dan Sipil Peduli Rakyat Indonesia (AMNSPRI) hari ini, Selasa (18/3/2025) melakukan aksi unjuk rasa di SPBU 24-372-30 Rantau Keloyang, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Kordinator lapangan, Fachrori Bute menyebutkan, bahwa aksi ini dilaksanakan terkait banyaknya keluhan dari masyarakat tentang SPBU Rantau Keloyang ini.
“Aksi ini kami lakukan karena ada beberapa persoalan di SPBU Rantau Keloyang seperti dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi berupa solar, kualitas BBM yang diduga rendah, serta pihak SPBU yang diduga telah bekerjasama dan memperbolehkan praktik langsir,” ujar Fachrori Bute, Selasa (18/3/2025).
Dijelaskannya, ada beberapa tuntutan yang disampaikannya pada aksi kali ini. Yakni, meminta pihak pertamina untuk memberikan sanksi tegas seperti pencabutan izin atau penyetopan pasokan BBM bersubsidi pada SPBU Rantau Keloyang ini, dan meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bertindak memproses dugaan ada permainan dengan mafia BBM.
“Kami juga minta kepada pihak Polres Bungo untuk melakukan penindakan tegas terhadap aktifitas kendaraan langsir yang diduga sudah bekerjasama dengan pihak SPBU Rantau Keloyang dengan membayar uang tips setiap pengisian kendaraan lansir,” tegasnya.
Aksi kami ini juga didasari dengan beberapa waktu yang lalu seorang Konsumen membeli BBM jenis solar di SPBU tersebut, namun setelah mengisi BBM mobil milik pak Nasrun rusak, akhirnya dibongkar semua BBM yang dibeli dari SPBU Rantau Keloyang tersebut.
“Awalnya pemilik mobil ingin pihak SPBU untuk bertanggung jawab, karena setelah mengisi BBM Solar disana tidak terlalu jauh perjalanan mobil langsung tidak normal seperti biasanya. Setelah di cek ternyata BBM-nya diduga bermasalah, namun pihak SPBU tidak mau bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Fachrori, dulu pemilik mobil sudah berusaha datang dengan baik-baik ke SPBU tersebut dengan meminta ganti rugi perbaikan mobilnya yang mencapai Rp10 jutaan lebih, akan tetapi pihak SPBU tidak peduli dengan apa yang dialami konsumen tersebut.
“Atas dasar itu lah kami hari ini langsung menggelar aksi di depan SPBU Rantau Keloyang. Karena mereka tidak peduli dengan keluhan konsumen, ini sangat luar biasa, akibat kelalalain SPBU warga yang menjadi korban,” tegasnya.
Pendemo berharap agar Pertamina bisa menghentikan pasokan BBM bersubsidi untuk SPBU Rantau Keloyang ini, karena yang menikmatinya diduga hanya oknum-oknum mafia saja.
“Masyarakat sangat jarang bisa menikmati BBM bersubsidi di SPBU Rantau Keloyang ini, karena pihak SPBU lebih mengutamakan pelansir, terutama BBM Solar,” bebernya.
“Kami juga menduga, kalau BBM Subsidi yang ada di SPBU Rantau Keloyang ini sering di oplos, makanya kendaraan yang ngisi BBM disana mobil dan motor konsumen sering mogok dan rusak,” pungkasnya. (SBS)
Komentar