Harga Karet Turun, Ini Kata Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat

SUARA JAMBI – Persoalan turunnya harga karet di Provinsi Jambi pada bulan November menjadi sorotan oleh masyarakat banyak. Khususnya pada petani karet. Apalagi hampir rata-rata masyarakat Jambi dari hasil penjualan getah karetlah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Salah satu dari tokoh masyarakat, Usman Ermulan juga turut berkomentar terkait turunnya harga karet. Kepada awak media Usman mengatakan, seharunya pihak terkait seperti Dinas Perkebunan harus bekerja extra keras dan mencari solusinya, jangan hanya diam diri di Kantor saja.

Baca Juga :  Saat Hadiri Peresmian Kantor Koramil 419/5 Geragai, Romi Sebut Petrochina dan SKK Migas Perampok dan Pembohong

“Dinas perkebunan jangan dikantor saja, harus turun langsung kelapangan untuk bersosiasliasi kepada masyarakat agar mendapatkan hasil karet dengan mutu yang baik,” tuturnya, Sabtu (17/11/2018).

Menurut Usman, manfaat turun kepalapangan dapat bertatap muka langsung dengan para petani karet sekaligus bisa memberikan pengarahan dan pemahaman bagaimana agar bisa menghasilkan karet yang berkualitas baik.

Dirinya juga menjelaskan, pihak Disbun harus turun kelapangan langsung memberikan pemahaman kepada petani karet, khususnya untuk menghasilkan karet yang berkualitas baik, dan memberikan tips nya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Jambi Intruksi Kepala Daerah Sukseskan Gerakan Serempak Pekan Vaksinisasi

“Itulah gunanya Disbun, jadi tidak hanya anjuran saja, mereka harus memberikan tips dan cara pengolahan karet yang baik, dalam mendapatkan Kadar Karet Kering, bukan hanya sekedar anjuran atau saran saja. Ini harus diikuti oleh Disbun Kabupaten/Kota juga,” ujar Mantan Bupati Tanjab Barat dua Periode tersebut.

“Disbun Kabupaten yang ada dalam Provinsi Jambi harus menugaskan petugasnya untuk membina masing-masing UPPB, dan dapat menghasilkan karet yang berkualitas Bagus,” sebutnya.

Baca Juga :  Menggunakan Helikopter, Fachrori Pantau Karhutla Dari Udara

Para petani juga bisa langsung menjual hasil karetnya ke Pabrik supaya dapat harga tinggi, namun harus ada rekomendasi dari dinas terkait.

“Kalau ini harus Back Up oleh pemerintah, tidak bisa dilepaskan, harus difasilitasi sekurang-kurangnya UPP yang mau masuk ke pabrik terdaftar di Dinas Perkebunan, dan hasilnya sudah dijamin oleh dinas Perkebunan,” tuutupnya.

Sebelumnya Dinas Perkebunan Provinsi Jambi merilis harga karet. berdasarkan penetapanya saat ini harganya berada di angka kisaran Rp16.600. (Zal)