SUARABUNGO – Petani karet di Kabupaten Bungo kian hari makin terpuruk. Betapa tidak, karena harga getah karet ditingkat petani dalam Kabupaten Bungo tidak kunjung membaik. Hal ini membuat pengahasilan masyarakar tidak seimbang dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Petani karet di Kabupaten Bungo, Budi saat dikonfirmasi awak media mengatakan, untuk bulan september harga karet masih berkisar Rp 7.800/kg hingga Rp 8.000/kg-nya. Kondisi seperti ini sungguh sangat tidak seimbang dengan kebutuhan rumah tangga pada saat ini.
“Itu harga karet yang ditimbang dua mingguan sekali, kalau yang nimbang harian lebih murah lagi, karena kondisinya masih basah,”ujar Budi, petani karet asal Jogja, Minggu (16/9/2019).
Tak hanya Budi yang mengeluh terkait anjloknya harga karet, petani karet lainnya, Zakaria, juga sangat mengeluhkan dengan kondisi harga karet saat ini. Ia juga mengatakan, memang ia memiliki kebun karet sendiri, oleh karenanya hal ini masih bisa ditoleransinya juga dibantu dengan penghasilan lainnya. Namun sebaliknya, jika nyadap karet milik orang lain tentu bagian yang didapatkan lebih sedikit.
“Ini tuntutan perut dan kebutuhan keluarga, mau tidak mau kami sebagai petani ini harus tetap menyadap karet dan menjual hasil getah karet yang kami kumpulkan dijual ke toke di Dusun, dengan harga yang relatip murah. Untung saya ada sumber penghasilan yang lain, saya sangat prihatin dengan harga karet, ntah kapan naiknya,” keluh Zakaria dengan nada sedih dan penuh harapan agar harga karet segera naik.
Terpisah, Heri salah satu toke karet di Mangun Jayo saat dikonfirmasi awak media mengatakan, harga getah karet hingga saat ini masih bertahan di kisaran harga Rp 7.800/kg sampai Rp 8.000/kg. Kalau berkaca dengan harga dolar saat ini, seharusnya harga karet ini sudah naik juga, karena kondisi dolar sekarang ini lagi naik.
Lanjut Heri, kalau untuk harga karet di pabrik belum begitu membaik, masih banyak para toke karet saat ini yang menjual langsung dan dibawa ke pabrik yang berada di Riau.
“Kalau harga karet yang agak lumayan yaitu, hanya di pabrik karet di Logas, Pekan Baru, Riau. Untuk membawa kesana tentunya harus banyak lah karetnya. Kalau harga karet di Bungo saat ini belum terlalu baik. Semoga saja kondisi ini bisa cepat berubah, kalau harga karet mahal, petani senang kami pun sebagai toke (pembeli) juga ikut senang,” pungkasnya. (Oni)