Dua Daerah di Jambi Angka Inflasinya Meningkat

SUARA JAMBI – Angka inflasi Kota Jambi pada bulan November 2018 meningkat menjadi 3,58 persen dari tahun sebelumnya, pada tahun 2017 angka inflasi sekitar 1,51 persen. Hasil tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Dadang Hardian melalui rilis berita resmi, Senin (3/12/2018).

Angka inflasi pada bulan November 2018 meningkat sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,27.

Menurut Dadang, kenaikan inflasi di Kota Jambi dipengaruhi adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran diantaranya kelompok makanan, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen.

Baca Juga :  DPRD Bungo Sukses Gelar Paripurna LKPJ Bupati Tahun 2019 Melalui Vidio Conference

Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar itu 0,18 persen. Kelompok sandang 0,24 persen, kesehatan 0,15 persen, pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,29 persen dan transport, komunikasi dan jasa keuangan 1,08 persen.

Dadang menyebutkan selain di Kota Jambi, di Kabupaten Bungo inflasi tercatat sebesar 0,53 persen dengan IHK sebesar 132,62.

Baca Juga :  Bupati Adirozal Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

“Kenaikan indeks dan inflasi di Kabupaten Bungo terjadi pada semua kelompok pengeluaran,” kata Dadang.

Kelompok bahan makanan di Kabupaten Bungo sebesar 0,92 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,42 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0.26 persen.

Sedangkan sandang 0,06 persen, kesehatan 0,09 persen, pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,08 persen, serta transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,05 persen.

Baca Juga :  Pemkab Merangin Gelar Shalat Idul Adha 1445 H di Masjid Baitul Makmur

Sedangkan laju inflasi tahun kalender Kabupaten Bungo bulan ini sebesar 2,30 persen dan laju inflasi ‘year on year’ sebesar 2,62 persen.

“Pada perayaan Natal beserta tahun baru ini tim pengendalian inflasi daerah dapat bekerja maksimal terutama pasokan barang-barang yang dibutuhkan. Kita akan lihat pada inflasi Desember nanti. Jika pasokan barang-barang yang dibutuhkan akhir tahun terkendali, mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu besar seperti Desember tahun lalu,” pungkasnya. (Zal)