Rio Terpilih Perenti Luweh Diduga Gunakan Ijazah Palsu

SUARA BUNGO – Sabarudin, Rio terpilih Dusun Perenti Luweh, Kecamatan Tanah Tumbuh, diduga menggunakan ijazah palsu sebagai persyaratan pencalonan. Hal ini diketahui ketika David salah satu masyarakat setempat buka suara.

Kepada awak media, D mengatakan ada dua nomor induk pada foto copy ijazah Sekolah Dasar (SD) miliknya. Foto copy Ijazah yang digunakan saat maju pada Pemilihan Rio (Pilrio) periode sebelumnya berbeda dengan nomor induk ijazah yang digunakannya saat ini.

“Waktu maju periode dulu tercatat nomor induk ijazahnya 180, tapi pada saat maju periode ini nomor induk yang tercatat pada ijazahnya 92. Sementara untuk data yang lainnya sama,” ucap D.

Baca Juga :  Pj Sekda Alpian Hadiri Rakor Percepatan Vaksinasi Covid-19 Dengan Lintas Sektoral

Mendapat informasi ini suarabutesarko.com berusaha untuk mencari tahu kebenarannya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo. Saat dikonfirmasi Marjohan, Kasubbag Urusan Pegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, mengakui tidak pernah melegalisir ijazah atas nama Sabarudin tersebut.

“Setelah kita periksa di buku induk, tidak ada tercatat ijazah ini pernah dilegalisir disini. Artinya ada yang bermain pada saat legalisir ijazah ini. Untuk pastinya coba tanya pada pihak sekolah apakah nomor ijazah ini sesuai dengan data atau tidak,” ucap Marjohan, kemarin, Selasa (18/9/2018).

Baca Juga :  Fachrori Tanda Tangani MoU dan PKS Samsat Online Nasional

Marjohan juga mengatakan, jika memang ijazah ini palsu dan ada keterlibatan pegawainya, ia berharap persoalan ini bisa dibawa keranah hukum. Jika terbukti, ia berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman sesuai aturan, karena telah memalsukan Dokumen Negara ini.

“Kalau memang terbukti palsu, biarlah dia berurusan dengan penegak hukum,” jelasnya lagi.

Baca Juga :  Dandim Letkol Inf Arief Widyanto Bersama Lions Club Bungo Berbagi Kebahagiaan di Dusun Bedaro

Sementara itu, Sabarudin saat dikonfirmasi dia membantah kalau ijazah yang ia miliki tersebut palsu. Hanya saja saat diminta untuk memperlihatkan ijazah aslinya Sabarudin belum bisa membuktikannya.

“Saya punya ijazah aslinya kok, besok saya lihatkan ijazahnya. Saya saat ini masih dalam perjalanan. Saya sedang mempersiapkan acara pelantikan besok pagi (Kamis, 20/9). Atau bisa juga langsung ditanya kepada pihak sekolah,” pungkas Sabarudin melalui telfon seluler, Rabu (20/9/2018). (sbs)