SUARA BUNGO – Pihak Kepolisian Resort Bungo (Polres Bungo) terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya dua orang pekerja tambang subkon PT. Kuansing Inti Makmur (KIM) yang tertimbun longsor, pada Rabu (9/3/2022) lalu.
Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro, kepada awak media mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan dan telah memasangkan garis pilice line ditempat kejadian perkara (TKP) di dusun Tanjung Belit, dan terkait kegiatan penambangan dilokasi tersebut dihentikan sementara.
“Kita sudah mengamankan TKP dengan memasangkan police line. Kemudian melakukan penyelidikan terkait kegiatan penambangan dilokasi tersebut, dan mencari tau apa penyebab kejadian itu,” teganya.
Kata Kapolres, sebelum peristiwa itu terjadi, memang sering terjadinya hujan. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti kejadian tersebut, dan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak.
“Yang diperiksa, semuanya. Perusahaan pasti diperiksa juga, karena lokasi kejadian masih area perusahaan. Kita masih melakukan penyelidikan. Yang memeriksa kondisi tanah bukan polisi, ahlinya yang akan menjelaskan,” kata Guntur.
Dijelaskannya pula, dari data yang diterima olehnya, ada empat orang pekerja subkon PT. KIM yang tertimbun longsoran di tambang batu bara. Dua dari empat orang korban meninggal ditempat, dan duo korban lainnya mengalami luka dan patah tulang.
“Total 4 korban, 2 tertimbun meninggal dunia, 1 luka patah kaki dan 1 luka ringan,” jelasnya.
Kapolres juga menerangkan, bahwa satu diantara empat orang yang tertimbun, baru bisa dilakukan evakuasi dihari berikutnya, karena terkendala cuaca hujan yang akan kembali turun.
“Satu orang korban ditemukan dua jam setelah tertimbun dalam keadaan meninggal, dan satu orang baru ditemukan pada hari berikutnya (Kamis), juga meninggal dunia,” terangnya.
Hingga saat ini, Kapolres Bungo akan bertindak atas insident ini. Pihaknya terus melakukan riksa terhadap saksi dilapangan dan mengkaji SOP keselamatan para pekerja di area tambang. (*)
Komentar