SUARA JAMBI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi disinyalir lemah dalam melakukan pelayanan medis terhadap pasiennya. Hal itu dibuktikan dengan alat-alat pengecekan penyakit yang digunakan Dokter spesialis tidak berfungsi.
Akibat kurang optimal dari segi alat-alat, setidaknya ada sekitar 20 pasien dalam sebulan terpaksa di rujuk menuju RS swasta. Padahal RSUD Raden Mattaher merupakan salah satu tempat yang menjadi rujukan rumah sakit dari berbagai daerah di Provinsi Jambi.
Melihat kondisi itu, tokoh masyarakat Provinsi Jambi, Usman Ermulan sangat menyayangkan lemah pelayanan medis terhadap pasien. Padahal RSUD Raden Mattaher yang merupakan milik Pemerintah Provinsi Jambi yang dituntut harus memiliki alat-alat medis lengakap dan memadai.
“Ini memalukan sekelas RSUD Raden Mattaher tidak lengakp alat untuk pengecekan penyakit pasien. Apa langkah-langkah yang akan di ambil dokter spesialis,” sebut UE, Rabu (27/2/2019).
Menurutnya kejadian ini berpotensi memancing kemarahan Gubernur Jambi Fachrori Umar untuk melakukan tindakan tegas. UE menilai wajar-wajar saja dulu mantan Gubernur Jambi Zumi Zola melakukan gebrakan terhadap pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi.
“Ditunggu ketegasan dari Gubernur baru, ini harus dikoreksi total. Kenapa beli peralatan yang dianggap rusak dan sebagainya, bila perlu perintahkan BPK untuk segera mengauditnya,” tegas mantan DPR RI ini.
UE juga mendapat informasi surat pemberitahuan kerusakan alat baru dikeluarkan hari ini. Ia mempertanyakan praktek rujukan ke Siloam sebelum-sebelumnya, ditambah lagi para pasien yang di rujuk mendapat giliran pada sore hari.
“Pasien tidak pernah dirujuk pada siang maupun pagi hari, karena numpang (perawatan), Alangkah naifnya RSUD Raden Mattaher MRA (alat diagonisis stroke dini) numpang di rumah sakit swasta. Ini sangat memalukan. Ditambah lagi dana di tanggung oleh pasien, seharusnyakan dari Pemerintah,” tutur Usman. (Zal)
Komentar