SUARA BUNGO – Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam yang berada di Dusun Sungai Tembang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas untuk gelombang ke-II tahun 2024, diduga ada manipulasi dan terkesan ada yang fiktif. Pasalnya data pelajar yang saat ini menuntut ilmu di ponpes Darussalam tidak sesuai dengan jumlah pelajar dilapangan.
Pada tahun ajaran baru 2024 lalu, pondok pesantren Darussalam menerima pelajar baru berjumlah 10 orang. Setelah proses penerimaan selesai, dikabarkan ada beberapa pelajar yang keluar atau tidak jadi sekolah di ponpes Darussalam lagi, namun nama pelajar tersebut masih terdata dan tercatat sebagai pelajar di Ponpes Darussalam yang aktif.
Adanya dugaan manipulasi data pelajar di Ponpes Darussalam ketika dikroscek ternyata benar terjadi dan sampai saat ini nama pelajar yang sudah keluar masih tercantum dalam data EMIS di Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Bungo.
Kepala Kemenag Bungo melalui Kasi Mapenda, Sopriyadi mengatakan, bahwa sampai saat ini tidak ada nama pelajar di Ponpes Darussalam yang dicancel atau dikeluarkan dari aplikasi EMIS. Jika menurut data yang ada, saat ini pelajar di Ponpes Darussalam berjumlah 31 orang. Jika memang ada pelajar yang tidak bersekolah di Ponpes tersebut, menurutnya hal itu harus dilaporkan.
“Jika belum dikeluarkan dari aplikasi, maka nama pelajar tersebut masih tercatat di sekolah itu,” tuturnya, Senin (2/9/2024).
Ketika ditanya apakah dana BOS d Ponpes Darussalam gelombang kedua sudah cair? dirinya menjawab bahwa sesuai petunjuk pertengahan bulan September nanti sudah bisa diajukan dan nominalnya sesuai dengan jumlah pelajar yang terdata.
“Jika memang ada pelajar yang keluar tolong sampaikan kepada kami, biar kita keluarkan yang bersangkutan dari aplikasi. Jika tidak dikeluarkan maka hal itu akan berdampak kepada pelajar tersebut dan pelajar itu akan sulit pindah ke sekolah lain,” terangnya kembali.
“Jika terbukti ada permainan data, kami tidak segan-segan memberikan sangsi. Pihak Yayasan Ponpes Darussalam harus bertanggung jawab. Jika tahun depan tidak ada kemajuan atau peningkatan muridnya, maka izin Ponpes Darussalam terancam akan kita cabut,” pungkasnya. (Oni)
Komentar