Wagub Abdulah Sani Sambut Kepala BKKBN RI Saat Kunker ke Jambi

SUARA JAMBI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi menerima kunjungan kerja dari Kepala BKKBN Republik Indonesia (RI), Selasa (25/10/2022).

Kedatangan Kepala BKKBN RI, langsung di sambut oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, didampingi Kaper BKKBN Jambi Munawar Ibrahim berserta Jajaran, dan unsur forkopimda. Yang berlangsung di Bandara Sultan Thaha Saifuddin.

Selanjutnya, Kepala BKKBN RI, DR. (HC). DR. Hasto Wardoyo, SP.OG (K) didampingi Deputi Dalduk BKKBN Pusat, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng.

Kepala Perwakilan BKKBN Jambi DR. Munawar Ibrahim, S. Kp, M.PH berserta jajaran, Wakil Walikota Jambi DR. dr. H. Maulana, MKM, Komisi IX DPR RI, DR. Ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra, MM. Mengunjungi rumah dinas Bupati Muaro Jambi dalam rangka pertemuan strategi dan aksi percepatan Penurunan Stunting Menuju Muaro Jambi Berkualitas.

Pj. Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah, dalam sambutannya menyampaikan angka stunting di Muaro Jambi termasuk yang tertinggi di bandingkan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi lainya. Dengan angka 27.2 persen.

”Saya minta dengan ketua TP PKK Muaro Jambi untuk gandeng seluruh anggota PKK baik Kota maupun Kabupaten dan libatkan seluruh stakeholder lainya dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

Kepala BKKBN RI, DR. (HC). DR. Hasto Wardoyo, SP.OG (K), dalam sambutannya mengatakan, apresiasi kepada Pj. Bupati Muaro Jambi, yang telah mengambil rangka kongkrit dengan mengajak seluruh kepala OPD untuk terlibat dalam proses percepatan penurunan stunting di wilayah Muaro Jambi.

”Saya sebagai ketua TPPS pusat, yang di tunjuk langsung oleh Presiden RI, dan diberikan amanat bahwa pada tahun 2024 angka stunting kita harus berada di angka 14 persen,” ucapnya.

Lanjutnya, tingginya angka stunting ini menjadi PR yang sangat berat untuk kita semua, dengan kerjasama dan Kolaborasi dari kita semua saya yakin ini bisa di atasi.

”Ada tiga penyebab utama dari stunting, pertama nutrisi yang kurang, kedua, mudah sakit sakitan dan ketiga kurang perhatian terhadap tumbuh kembang,” tutupnya. (SBS)

Komentar