SUARA BUNGO – Selain adanya dugaan pemotongan anggaran, ternyata di Panwaslu Bungo juga terjadi dugaan praktek Nepotisme. Pasalnya staf yang bekerja saat ini di Panwaslu Bungo diketahui merupakan keluarga Komisioner keseluruhannya.
Salah satu mantan staf Panwaslu Bungo berinisial R mengatakan, selain keluarga ketiga orang komisioner Panwaslu juga ada keluarga bendahara Panwaslu yang bekerja di Panwaslu Bungo pada saat ini.
“Kalau keluarga Ketua Panwaslu, Abdul Hamid itu ada Hamiyati adik kandungnya sendiri yang bekerja sebagai staf keuangan, Thomi merupakan abang sepupunya yang bekerja sebagai satpam di Panwaslu,” ucap R yang meminta namanya diinisialkan.
Selain itu juga ada, Kepala Sekretariat (Kasek) Panwaslu, Didik Darmadi yang kabarnya juga merupakan saudara sepupu dari Abdul Hamid, Riza Umami sebagai staf pengawasan yang juga merupakan saudara sepupu Abdul Hamid.
“Kalau Febi sebagai staf SDM merupakan anak kandung Harun, Yoga sebagai staf pengawasan ADM mantan anak buah Harun semasa bertugas di Dinas Tata Kota. Sementara Tuti Alawiyah merupakan adik kandung Ahmadi yang bekerja sebagai staf SDM di Panwaslu Bungo,” jelas R lagi.
Lanjut R, sebelumnya Abdul Hamid sebenarnya sudah merencanakan agar Kasek Panwaslu Kala itu ibu Eti agar tidak betah bekerja di Panwaslu. Pasalnya ia berkeinginan menjadikan Didik Darmadi untuk dijadikan Kasek di Panwaslu.
“Saya sendiri saat itu pergi menemani Abdul Hamid ke kelurahan Jaya Setia untuk menemui Didik Darmadi agar ia bersedia menjadi Kasek di Panwaslu Bungo. Awalnya Didik menolak, tapi setelah buk Eti mundur, Didik akhirnya bersedia menjadi Kasek di Panwaslu Bungo,” tutur R.
Selain itu, seleksi Panwascam juga banyak bawaan Abdul Hamid, Harun dan Ahmadi. Salah satu anggota Panwascam yang dimasukan adalah Hermansyah dari Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, dan Patmawati dari Bathin III Ulu.
“Semuanya saat seleksi Panwascam kemarin itu diduga pakai uang pelicin semuanya, yang di pungut oleh Komisioner Panwaslu Bungo,” tutupnya. (sbs)