Pj Gubernur Jambi Ikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Secara Virtual

SUARA JAMBI – Pj Gubernur Jambi, Dr. Hari Nur Cahya Murni., M. Si mengikuti secara virtual upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Jakarta, Pj. Gubernur mengikuti bersama OPD Provinsi Jambi di Auditorium Rumah Dinas Gubernur, Selasa (01/06/2021) pagi melalui layar televisi.

Adapun tema Hari Lahir Pancasila kali ini “Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu Untuk Indonesia Tangguh”.

Kegiatan Peringatan Hari Lahir Pancasila lingkup Provinsi Jambi diikuti oleh unsur Forkompimda Provinsi Jambi, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H. Sudirman, Asisten II Sekda Provinsi Jambi Agus Sunaryo, Kepala Kesbangpol Provinsi Jambi M. Mukti, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi Ir. Nurachmat Herlambang, Kepala Biro Pemerintahan Sekda Provinsi Jambi Rahmad Hidayat, Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekda Provinsi Jambi Johansyah, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jambi.

Tampak para pimpinan OPD mengenakan pakaian adat daerah, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mengunakan masker dan mencuci tangan.

Baca Juga :  Hj. Hesnidar Haris Buka Lomba Masak Pindang Ikan Patin

Usai mengikuti apel hari Lahirnya Pancasila, Pj. Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni mengemukakan, bahwa peringatan hari lahir Pancasila dilaksanakan berdasarkan Keppres no 24 tahun 2016.

Dalam peraturan ini ditetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.  Berdasarkan keputusan Presiden tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia, berkomitmen untuk melaksanakan peringatan hari lahir Pancasila setiap 1 Juni, Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Sesuai arahan Presiden, mari kita buktikan ketangguhan kita, mari kita menangkan masa depan kita, wujudkan cita cita luhur para pendiri bangsa, terus kita kokohkan persatuan dan kesatuan, mari kita peduli dan berbagi untuk sesama. Wujudkan bangsa yang kuat, bukan hanya mampu menghadapi tantangan tetapi bangsa yang memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan bagi kita semua,” ungkapnya.

Semenatara itu, dalam sambutannya Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan, peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini dilaksanakan ditengah pandemi covid-19, yang menguji daya juang kita sebagai bangsa, menguji pengorbanan, menguji kedisplinan, menguji kepatuhan dan menguji ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.

Baca Juga :  Pemkab Tebo Sukses Gelar Rakor Pembangunan Kawasan Pedesaan

“Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk mengerakkan kita dalam persatuan untuk mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan gontong royong untuk meringankan beban seluruh anak negeri serta menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” ungkap Presiden.

Presiden juga menyatakan, nilai-nilai luhur Pancasila harus hadir secara nyata dalam kehidupan kita, Pancasila harus menjadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita, nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup harus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.

Dia juga mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai ke daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, untuk melayani masyarakat tanpa membeda bedakan kelompok, ras, suku dan agama, untuk memenuhi kewajiban, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca Juga :  Pj. Gubernur Ingatkan Pemkab Sarolangun Soal Mitigasi Bencana

”Saya mengajak seluruh elemen bangsa dimanapun berada dari sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu dan saling bergontong royong, serta selalu optimis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang. Kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan harus sama sama di perbaiki, harus dijadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar menjadi bangsa yang kuat dan mandiri yang berdiri diatas kaki sendiri,” ungkapnya.

Presiden juga menyatakan, pendalaman nilai nilai Pancasila tidak bisa lagi dilakukan dengan cara cara biasa, tetapi diperlukan cara cara baru yang luar biasa, yaitu dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industri 4.0.

“Pancasila harus menjadi pondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeIndonesiaan,” pungkasnya. (SBS)

 

Komentar