SUARA BUNGO – Mahasiswa Kuliah Kerja Usaha (KKU) STIA Setih Setio Muara Bungo angkatan XVII tahun 2018 kelompok V di Dusun Rantau Tipu, Kecamatan Limbur Lubuk mengkuang melakukan perannya sebagai mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat dan bersifat turun temurun.
Ketua KKU STIA Posko V Aprizal mengatakan, sebagai bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKU STIA posko V Dusun Rantau Tipu melakukan perannya sebagai mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal dalam bentuk perubahan gaya hidup yang hampir rata-rata menunjukkan ke arah gaya barat, karena pengaruh westernisasi yang datang dan menerjang sendi-sendi budaya ketimuran yang selama ini melekat di dalam diri masyarakat Dusun Rantau Tipu, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo.
Contohnya yaitu, mengenai keanekaragaman bahasa daerah yang ada di Dusun Rantau Tipu, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang memiliki berbagai macam bahasa daerah, yakni 14 bahasa daerah yang merupakan sebagai bahasa sehari-hari.
Dedi Epriadi, S.Sos., M.Si Dosen Supervisor juga mengatakan, bahwa Kebudayaan merupakan sebuah norma atau ciri khas suatu negara yang sakral dan perlu dijaga kelestariaannya. Namun, apa yang terjadi jika masyarakat mulai lupa atau sengaja melupakan budaya lokalnya hanya semata-mata untuk bisa terlihat lebih moderen dengan mengikuti budaya asing yang hingga kini mulai mengikis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat. Budaya lokal merupakan suatu budaya yang dimiliki suatu negara yang bersifat khas.
“Budaya lokal dapat diartikan sebagai tata cara hidup yang dilakukan secara bersama dalam suatu Daerah, berkembang dan dimiliki secara bersama yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya terdiri dari beberapa unsur, termasuk unsur agama, politik, adat istiadat, bahasa, pekakas, pakaian, bangunan, serta karya seni. Kearifan lokal merupakan gagasan, nilai-nilai atau pandangan yang terdapat di suatu daerah yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat yang mendiami daerah tersebut,” ujarnya.
Adapun upaya-upaya yang sudah dilakukan mahasiswa KKU STIA Posko V dalam menjaga kearifan budaya lokal di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang khususnya di Dusun Rantau Tipu adalah dengan menentukan apakah kearifan lokal akan terus memudar atau akan berkembang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memupuk rasa cinta budaya sendiri dan terus mengembangkannya menjadi sedemikian menarik tanpa menghilangkan nilai dasar budaya. Sehingga, tidak monoton dan juga tidak kalah saing dengan budaya asing.
Mahasiswa KKU STIA juga mempromosikan budaya lokal yang telah di kemas sedemikian, sehingga dengan adanya peran mahasiswa KKU STIA Posko V di bawah bimbingan Dosen Supervisor, Dedi Epriadi, S.Sos., M.Si yang mampu melahirkan terobosan baru dalam mengenalkan budaya lokal ini kelak akan dapat memotivasi para generasi muda untuk lebih mencintai dan berusaha menjaga kearifan budaya lokal serta melestarikannya. Meskipun westernisasi semakin menggerus nilai-nilai kearifan lokal, namun dengan peran mahasiswa yang memperjuangkan dan mempertahankan budayanya akan menjadi filter terhadap budaya asing tersebut.
Rio Rantau Tipu, Efendi, SH mengatakan, bahwa peran mahsiswa KKU STIA Posko V di Dusunnya tersebut dalam menjaga kearifan budaya lokal merupakan salah satu upaya dalam menentukan keberlangsungan hidup kebudayaan, baik itu agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, atau karya seni sekalipun.
“Tanpa adanya peran mahasiswa KKU STIA ini kebudayaan lokal akan terus mengalami penyusutan yang lama-kelamaan akan menghilangkan jadi diri bangsa sebagai pemilik kebudayaan. Generasi muda pun tidak mengenal budaya sendiri karena ketidaktahuan dan minimnya pengetahuan mengenai budaya lokalnya sendiri. Saya sangat bangga serta apresiasi kepada Dosen Supervisor Bapak Dedi Epriadi, S.Sos., M.Si dan mahasiswa KKU STIA Posko V yang sudah berperan aktif di Dusun kami ini dalam rangka menjaga Kearifan lokal yang hampir memudar ini,” pungkas Efendi, Rio Rantau Tipu. (Adh)