SUARA BUNGO – Kabar tak sedap yang datang dari SMP Negeri 4 Bungo, yang beralamat di Sungai Kerjan, Kecamatan Bungo Dani, Kabupaten Bungo.
Informasi tersebut didapat berdasarkan pengakuan orang tua murid inisial BY. Saat ditemui awak media, dia mengatakan, bahwa dirinya keberatan dengan biaya sekolah anaknya yang terlalu banyak.
“Inikan SMP Negeri 4 Bingo. Ini adalah sekolah milik pemerintah, seharusnya ada anggaran untuk itu, kenapa masih ada saja biaya yang bermoduskan iuran komite yang di bebankan kepada siswa,” ucapanya, Sabtu (14/10/2023).
“Kemarin kami disuruh bayar iuran sebesar Rp130 ribu per siswa untuk beli alat drum band pada saat rapat komite. Selain itu di sekolah anak kami juga di minta iuran beli kipas angin sebesar Rp30 ribu, beli hordeng Rp5 ribu, beli buku olahraga Rp17 ribu, jadi pusing kami, karena kemarin pas anak kami baru masuk total uang masuk untuk beli baju itu sudah habis Rp1,5 juta
dan sekarang sudah disuruh bayar iuran lagi. Dengan keadaan ekonomi macam sekarang ini kami merasa sangat terbeban,” terang BY selaku orang tua murid.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP Negeri 4 Bungo, Abuzar Gafari saat di konfirmasi awak media mengatakan, bahwa dirinya sudah mengingatkan para guru agar jangan melakukan pungli dalam bentuk apapun.
“Anak-anak dan oknum guru yang bersangkutan sudah saya panggil, ternyata memang ada mereka beli kipas angin dan hordeng,” beber Abuzar.
“Saya tidak mengizinkan para guru jual LKS di SMP Negeri 4 ini. Kalau ada, bearti oknum guru itu saja yang bermain, dan saya minta agar hentikan kegiatan jual LKS di sekolah,” tegasnya.
Kemudian dikatakan Kepsek, terkait pungutan uang sekolah Rp1.270.000 itu hasil rapat komite, yang Rp130 ribu itu komite juga dan hasil rapat komite itu bisa sayo pertanggungjawabkan.
“Terkait pungutan uang komite bisa saya pertanggungjawabkan. Itu datang semua orang tua murid, dokumen lengkap, peminjaman gedung saya izinkan dan kami dari pihak sekolah cuma sebatas memfasilitasi saja,” pungkas kepala sekolah SMP N 4 Bungo. (Tim)
Komentar