Proyek Pembangunan Gedung LKS SMPN 22 Tebo Diduga Syarat Masalah, Karena Tidak Memasang Papan Proyek

SUARA TEBO – Sesuai dengan amanah Undang – Undang Infomasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 tahun 2012 dimana mengatur setiap pekerjaan Bangunan fisik yang dibiayai oleh Negara wajib memasang Papan nama proyek, baik memuat jenis kegiatan nilai kontrak dan serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

“Pemasangan nama proyek merupakan implementasi azas transfaransi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam pengawasan,” ungkap salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga :  Wabup Merangin Lepas Pawai Ta’aruf MTQ ke-49

Pasalnya, pekerjaan proyek pembangunan LKS Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 22) yang terletak di Desa Sari Mulya, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Proyek ratusan juta tersebut mulai disoroti warga dan para awak media yang melintas dari lokasi pembangunan tersebut.

Pekerjaan proyek yang sudah berjalan lebih kurang dua Minggu tersebut tanpa memasang papan nama proyek. Hal inilah yang menjadi sorotan bagi awak Media bahwa pekerjaan Pembangunan LKS ini dinilai proyek siluman, karena dalam pekerjaan sama sekali tidak ada papan informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaannya.

Baca Juga :  Proyek Siluman, Drainase di RT 34 dan 17 Lintas Asri  Terkesan Mubazir

Sementara itu, Laiden Sihombing selaku kordinator untuk Provinsi Jambi dari Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) mengatakan, bahwa proyek pekerjaan yang tidak memasang papan nama itu indikasinya sebagai salah satu trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitor besar anggarannya dan sumber anggarannya dari mana.

“Seharusnya dari awal pekerjaan sudah di pasang papan informasi proyek, agar pengawas dari instansi terkait dan juga masyarakat dapat memonitoring pekerjaan tersebut,” tegas Hombing.

Baca Juga :  Ini Klarifikasi Kabid Cipta Karya Terkait Proyek Drainase Siluman di BTN Lintas Asri

Sementara, salah satu tukang yang tidak mau menyebutkan namanya saat di jumpai dilapangan menjelaskan, bahwa pekerjaan mereka itu sudah berjalan lebih kurang dua minggu.

“Kami bekerja sudah berjalan sekitar dua minggu. Terkait papan proyek masih di cetak dan kami ini hanya pekerja pak,” ucap pekerja dilokasi.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui siapa yang mengerjakan proyek siluman tersebut. Dan juga belum diketahui berapa anggaran dari proyek gedung LKS tersebut. (JKM)

Komentar