SUARA JAMBI – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M Dianto meyatakan, masyarakat masih keluhkan kurang optimalnya pelayanan publik oleh birokrasi. Hal itu dikatakanya usai membuka diklat kepemimpinan tingkat VI angkatan XII Pemerintah Provinsi Jambi.
Menurutnya, masyarakat masih melihat adanya kesenjangan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja nyata yang dihasilkan.
“Fenomena kesenjangan ini menjadi salah satu bukti bahwa mayoritas sumber daya aparatur masih memiliki kompetensi yang belum optimal. Oleh karenanya, peningkatan kompetensi aparatur pemerintah merupakan fungsi utama dalam melakukan transformasi kinerja pelayanan,” tutur Dianto, Selasa (19/2/2019).
Pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di tempat ini, peserta didik untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan pada unit kerjanya. Sehingga melahirkan output yang signifikan kemampuan peserta menjadi pemimpin.
Perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh kompetensi yang ingin dibangun.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan merupakan persyaratan kompetensi kepemimpinan seorang aparatur pemerintah.
Diklat juga sebagai ajang untuk meningkatkan potensi dalam meraih prestasi, baik dari sikap perilaku, potensi yang meliputi moral yang baik dedikasi dan loyalitas terhadap tugas, kemampuan menjaga reputasi diri serta jasmani dan rohani yang sehat.
Dengan demikian, kepada peserta Sekda diharapkan memiliki kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar, agar memiliki wawasan pengetahuan yang komprehensif dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan prima dan pengembangan partisipasi masyarakat sehingga menjadi pemimpin yang baik.
“Satu hal yang juga harus dimiliki seorang pemimpin adalah komitmen untuk bersedia mendengarkan masukan serta kritikan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Sebagai seorang pemimpin rakyat juga bersedia mengembangkan hati nurani serta berbudaya kerja yang tinggi,” imbuhnya.
“Sebagai upaya menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik good government,” jelas Dianto.
Selain itu, peserta dituntut tidak hanya memahami apa yang menjadi tupoksinya, tetapi memahami secara mendalam isu-isu strategis dan implikasinya.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu strategis, Sekda yakin akan mampu menghasilkan kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah secara tuntas.
“Saya harap peserta mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh, guna mempertahankan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual peserta mampu menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat sehingga dapat mensukseskan program dalam mendukung kegiatan pembangunan menuju Jambi TUNTAS 2021,” pungkasnya. (Zal)
Komentar