SUARA KERINCI – Tingginya Intensitas hujan yang melanda Kabupaten Kerinci akhir-akhir ini, membuat warga Desa Batu Hampar, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci, yang bermukim dilokasi rawan bencana alam harus waspada terhadap bencana yang akan melanda.
Bahkan saat ini, warga Desa Batu Hampar, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci, saat ini masih merasa was-was pasca terjadinya longsor yang membuat Dua rumah warga rusak berat.
Kekhawatiran warga itupun beralasan, yakni melihat kondisi tanah yang masih labil sehingga rawan akan terjadi longsor susulan, ditambah dengan alat pendeteksi dini bencana yang merupakan bantuan dari Fakultas UGM tahun 2016 melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci tak berfungsi.
“Untuk sementara kami mengungsi dulu kerumah tetangga, karna masih takut tinggal dirumah kalau terjadi longsor susulan,” ujar salah seorang warga Batu Hampar.
Padahal seharusnya, menurut penjelasan BPBD waktu itu, sebelum terjadi longsor alat pendeteksi itu akan berbunyi seperti alarm sekuat-kuatnya. Sehingga, akan ada kesempatan warga untuk berlari keluar rumah terlebih dahulu. Namun, ini malah tidak berbunyi.
“Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui BPBD Kerinci agar bisa memperbaiki alat tersebut,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Eka Sulyanto, Plh Desa Batu Hampar, dimana pasca terjadinya tanah longsor yang menimbun Dua rumah, membuat warga yang bermukim dilokasi rawan bencana memilih mengungsi kerumah warga terdekat.
“Warga yang rumah berada ditebing yang curam dan tanah yang labil, mengungsi dulu, karena takut terjadi longsor susulan mengingat tingginya curah hujan yang melanda Kerinci beberapa hari terakhir,” ungkapnya.
Sementara itu Camat Kayu Aro Barat, Agus Bagiono, dikonfirmasi mengatakan bahwa sebelumnya di Desa Batu Hampar sudah dipasang alat pendeteksi dini bencana. Namun, tidak berfungsi.
“Padahal alat ini sangat dibutuhkan warga untuk mendeteksi terjadi bencana alam seperti tanah longsor,” bebernya.
Dijelaskannya, alat tersebut merupakan pemberian Fakultas UGM melalui BPBD Kerinci tahun 2016 pasca terjadinya longsor di Daerah tersebut.
“Alat itu bisa mengeluarkan bunyi sirine yang keras ketika terjadinya longsor dan pergerakan tanah,” kata Camat.
Pantauan dilapangan, tanah longsor yang menimbun Dua rumah warga dan menutupi akses jalan pada Jum’at lalu, dari kemaren materialnya sudah dibersihkan oleh BPBD yang dibantu warga secara bergotong royong. Sedangkan Dua rumah warga yang tertimbun, belum bisa dibersihkan takut terjadi longsor suusoan mengingat kondisi tanah masih labil. (ndy)
Komentar