SUARA KERINCI – Kopi Kerinci dan kulit manis (Casia) Kerinci yang terkenal dengan kualitas terbaik di dunia, ternyata selain bisa dijadikan sebagai bahan minuman, kini juga bisa dirasakan sensasinya lewat aroma yang memanjakan rasa, karena telah diolah menjadi parfum.
Parfum yang dihasilkan tidak hanya bisa menghilangkan aroma tidak sedap, melainkan juga bisa meningkatkan stamina, mempertajam penciuman, penetral aroma dan menghilangkan stress.
Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi, menjadi aroma terapi yang bisa menimbulkan relaksasi bagi yang menciumnya.
Ide kreatif pengolahan kopi dan kulit manis menjadi parfum muncul ketika kopi dan kulit manis atau casia menjadi produk unggulan kabupaten Kerinci, terlebih kedua produk ini telah mendapatkan hak paten dari pemerintah pusat.
Dia adalah Gusnaryadi warga Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat yang mengolah kopi dan kulit manis, serta telah mendapat Sertifikat Indeks Geografis (IG), dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
“Saat ini kami telah memproduksi dua jenis parfum kopi Kerinci, yakni parfum kopi Kerinci secara natural dan parfum kopi Kerinci menggunakan biang parfum kopi dengan cara menyemprotkan kepada kopi Kerinci,” ungkap Gusnaryadi, CEO Home Industri Kopi Kerinci Parfum dan Casia Parfum.
Menurutnya, aroma yang ditawarkan tergantung pada semprotan pada kopi Kerinci tersebut, jika ingin aromanya lebih kuat maka semprotan dalam jumlah banyak. Untuk harga yang ditawarkan cukup bervariasi, untuk satu parfum Kopi Kerinci dibandrol seharga Rp. 25.000 hingga Rp. 30.000.
Sementara itu, untuk parfum kulit manis (casiavera) memiliki berbagai manfaat, diantaranya menghangatkan tubuh dan mencegah diabetes. Untuk harga parfum casia dibandrol Rp.30.000 hingga Rp.35.000.
“Kedua jenis parfum ini cocok digunakan di dalam mobil, kulkas, ataupun di dalam ruangan,” katanya.
Meski baru berproduksi dalam tiga bulan terakhir, namun respon pasar sangat positif. Parfum kopi Kerinci fan casia parfum ini, sudah mencakup berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta dan Bangka Belitung.
Bahkan, Gunaryadi sedang menjajaki untuk melakukan eksport ke beberapa negara. Terutama yang kulturnya sama dengan Indonesia, yaitu penikmat kopi.
“Kalau di Sumatera semuanya sudah beredar. Kita sedang menjajaki ekspor ke Malaysia, Singapura dan Brunai,” bebernya. (ndy)
Komentar