Susi P : Danau Kerinci dan Perikanan Harus dikelola dengan baik
SUARA KERINCI – Setelah istirahat di Rumah Dinas Bupati Kerinci sekitar pukul 15.00 wib. Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, didampingi Bupati Kerinci H.Adi Rozal, Anggota IV BPK RI yang juga putra Kerinci Prof.DR. H.Rizal Djalil dan Sekda Provinsi Jambi H.M. Dianto serta para Rombongan. Kembali melanjutkan rangkaian Kunkernya menuju Dermaga Danau Kerinci.
Di Danau Kerinci menteri Susi melakukan Penebaran (Restoking) benih ikan Nilem 100 ribu ekor, ikan Jelawat 20 ribu dan ikan Semah 3 ribu ekor.
Selain itu Menteri Susi juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada nelayan di Kerinci yakni benih ikan mas 300 ribu ekor, ikan nila 300 ribu, ikan Jelawat dan nilem 120 ribu, pakan ikan mandiri 10 ton, Bioflok 2 Paket, Ches Freazer 3 unit dan satu unit mobil pendingin.
Dalam sambutannya Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengatakan, Kabupaten Kerinci memiliki pertanian dan perikanan yang sangat luar biasa. Untuk itu perlu dikelola dengan baik. Jika perikanan digarap dengan maksimal maka Kerinci bisa menjadi Suplaier ikan.
“Nasional sekarang mengkonsumsi ikan secara besar-besaran, sedangkan Kerinci masih minim. Padahal ikan sangat bagus untuk pertumbuhan,” ungkap Susi.
Pemkab Kerinci harus mendukung peningkatan produktivitas perikanan dengan membentuk perda. Maka untuk itu dirinya menginginkan stakeholder memperhatikan pengembangan sektor perikanan di Kerinci.
Dia juga meminta kepada masyarakat Kerinci untuk memanfaatkan Danau Kerinci dengan baik, jangan berubah menjadi malapetaka. Belajarlah dari kejadian-kejadian yang telah terjadi di Jawa Barat, Singkarak, Maninjau dan Danau Toba, dimana terjadi kematian ikan secara massal.
“Bencana ini terjadi di beberapa Danau di Indonesia disebabkan tidak terkontrol populasi kerambah. Pak Bupati silakan perintahkan Bappeda dan dinas perikanan untuk mengatur kerambah yang ada di Danau Kerinci. Jika sudah tidak mendukung lagi, silakan ditertibkan. Kita takut nanti jadi malapetaka. Masyarakat harus menerima, jangan sampai kita mendapatkan penghasilan ikannya pada mati semua, bukan untung yang didapatkan malah menjadi rugi,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Kerinci, H. Adi Rozal menyampaikan, bahwa di Kabupaten Kerinci sebanyak 75 persen adalah pertanian dan perikanan. Untuk itu bupati berharap produksi perikanan di Kerinci bisa meningkat dan tangkapan nelayan juga ikut bertambah terus. (ndy)
Komentar