SUARA ARTIKEL – Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah Universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Sebuah seminar biasanya memiliki focus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan dengan dipandu seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal.
Di Univesitas Jambi sendiri seminar sudah biasa dilakukan setiap tahunnya oleh setiap Fakultas, Prodi maupun UKM. Tema yang diangkat setiap Fakultas, Prodi, maupun UKM sendiri berbeda-beda. Ada yang mengangkat tema formal maupun nonformal.Yang menyangkut tema formal sendiri contohnya seperti Seminar Kepemimpinan, Seminar Kependidikan, Seminar Sastra dan sebagainya. Sedangkan yang nonformal yaitu contohnya Seminar Pra Nikah, Seminar Motivasi, dan banyak lagi.
Di zaman milenial ini, seminar telah banyak berubah yaitu sebagai hiburan bukan hanya sebagai untuk mencari ilmu saja. Seminar yang diselanggarakan di Univesitas Jambi ini sudah mulai menjamur fenomena seminar artis. Setiap Fakutlas, Prodi ataupun UKM tidak tanggung-tanggung mendatangkan pemateri artis papan atas ibukota.
Dari hasil wawancara Dekan FKIP UNJA dan beberapa teman-teman yang mengikuti seminar artis, mengungkapkan bahwa seminar itu mereka hadiri karena pematerinya seorang artis bukan tertarik dari materi apa yang akan disampaikan.
Menurut Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof. Dr. rer.nat. Asrial, M.Si mengatakan bahwa” kegiatan seminar itubagus, menambah ilmu dan wawasan mahasiswa ketika itu di isi oleh pemateri seorang artis itu bukan lagi tujuan dari seminar itu sendiri, seharusnya pemateri seminar itu yang di undang adalah ilmuan yang menguasai materi yang ada di seminar itu”.
Dekan juga menambahkan “kalau artis yang diundang itu bukan lagi seminar melainkan hanya sebagai penarik peserta agar mengikuti seminar itu, jadi akibatnya esensi seminarnya hilang dan saya sendiri tidak setuju dan himbauan sudah diberitahukan kepada Wakil Dekan Tiga dan BEM agar diingatkan kawan-kawan himpunan prodi untuk tidak lagi mengundang artis tetapi cukup orang yang memiliki wawasan akademik”.
Selain itu dari kalangan mahasiswa itu sendiri berbeda pendapat atau cara pandang mereka menanggapi mengenai Fenomena Seminar Artis sendiri. Dari hasil wawancara beberapa orang yang kami temui, banyak dari mereka tertarik dengan seminar yang pematerinya artis atau publik figur. Di karenakan dengan adanya pemateri seorang artis ini memberikan kesempatan tersendiri bagi mereka yang ingin berjumpa langsung dengan idolanya. Selain itu yang menarik dari seminar ini mereka bias mengambil foto bersama artis tersebut untuk dipajang disosial media merekamasing-masing.
Hasil wawancara yang kami lakukan menemukan fakta bahwa seminar keilmuan kurang diminati dikarenakan pemateri yang monoton atau membosankan dan tidak menarik membuat mahasiswa sendiri merasa terpaku. Hal ini terbukti dengan tanggapan Selly Ismaida sebagai mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia yang menikmati seminar artis mengatakan bahwa‘ seminar yang jika hanya diisi oleh pemateri yang monoton dan tidak menghibur sangat membosankan.”
Dari fakta yang ada mahasiswa sendiri punjuga berinisiatif dengan membuat seminar dengan pemateri yang menghibur dan memilikiilmu bagi mereka. Dengan hal itu seminar tidak terlalu membosankan, Andi Wahyu Arya Benanda sendiri sebagai ketua pelaksana Seminar Nasional Gebyar Kimia 2019 yang mendatang kanartis Tasya Kamila penyanyi cilik yang terkenal mengatakan bahwa “ Mengundang Tasya Kami labukan hanya Karena ia seorang artis saja tetapi ia memiliki banyak segudang prestasi contohnya saja ia merupakan lulusan S2 beasiswa LPDP Colombia University, Mewakili Indonesia dalam rapat Internasional bahkan ia merupakan duta lingkungan hidup dan sebagainya sehingga disini seminar menghibur serta mendidik.”
Seminar sendiri bisa di buat dengan menarik dengan membuat pemateri tidak hanya satu tetapi dua atau lebih dengan itu pemateri satu bias menjadi penarik seminar itu dan satu bias memberikan wawasan yang sesuai. Fikri Oksa putra sebagai ketua pelaksana Seminar Nasional & Bengkel Literasi Prodi Fisika 2019 menjelaskan “ kami bukan mengundang pemateri artis yaitu Andri Arsyil tetapi juga CEO Warung Sains dan Teknologi yaitu Wayang Dadang yang mana disini Andi Arsyil artis yang memiliki prestasi yang memiliki pendidikan S1 3 jurusan salah satunya yaitu geofisika yang sesuai dengan prodi kami dan juga ia penulis. Dengan begitu para peserta seminar akan memiliki wawasan serta terhibur.”
Fenomena Seminar Artis ini sendiri tidak tiba-tiba muncul sendiri tetapi fenomena ini dilatar belakangi tersendiri darimahasiswa yang memiliki inisiatif. Tetapi berdasarkan hasil wawancara kami lakukan dari hakikat seminar itu sendiri, pemateri seminar sebenarnya adalah pemateri yang berkaitan dan memberikan materi yang harus ia kuasai, sebaagai edukasi yang membangun untuk mahasiswa, serta berdampak kepada jurusan yang membuat seminar itu tersebut. Dalam hal ini kami menyayangkan adanya pemateri seorang artis yang tidak berkompeten dalam hal pendidikan, jika hanya bermodalkan ketenaran ia adalah seorang artis tanpa adanya ilmu yang bermanfaat yang daapat ia sampaikan.
Penulis : Anandia Juliza Putri & Yohana Demisa
Komentar